-
5
shares - Komen Yuk!
-
-
430 Views
Rekomendasi tempat makan di Rawamangun, Jakarta Timur, dari masyarakat lokalnya.
Dengan wilayah administrasi paling luas di antara wilayah Jakarta lainnya, Jakarta Timur memiliki potensi besar dalam urusan kuliner. Apalagi mengingat Jakarta Timur merupakan daerah padat pemukiman. Pondok Kelapa, Kalimalang, dan Rawamangun, merupakan kawasan di Jakarta Timur yang sudah cukup dikenal potensi kulinernya. Kali ini, saya akan menelusuri Rawamangun—jalur kuliner di timur Jakarta.
Pada awal masa penjajahan Belanda, Rawamangun merupakan daerah hutan jati dan rawa-rawa. Bahkan pada musim kemarau sekalipun, tanahnya tetap basah dan banyak mengandung air. Pada pertengahan tahun 1600-an, setelah Perang Mataram usai dan perluasan Batavia dilakukan, area hutan jati yang komoditinya sudah banyak dimanfaatkan oleh Belanda dan lahan rawa-rawanya mulai ditimbun tanah untuk dijadikan pemukiman. Istilah rawa-rawa yang dibangun inilah yang dijadikan nama tempat ini: Rawamangun.
Setelah 4 abad berlalu, Rawamagun menjadi salah satu wilayah di timur Jakarta dengan potensi kuliner yang besar. Aksesnya yang mudah dijangkau moda transportasi umum membuat daerah ini menjadi tujuan para pemburu makanan enak. Sebut saja Martabak Favorit, yang berada di Jalan Balai Pustaka Rawamangun. Salah satu kerabat saya yang berdomisili di daerah Grogol bahkan seringkali membelah kemacetan Jakarta hanya untuk mendapatkan seloyang martabak keju spesialnya.
Ruas Jalan Balai Pustaka pada malam hari dipenuhi aneka makanan maupun cemilan yang bisa menjadi pilihan. Selain martabak Favorit, ada bakso gepeng Apotik Rini, sate padang Ajo Manih, bubur ayam khas Garut, bakpao, dimsum, dan masih banyak lagi. Tak akan bosan dengan pilihan yang ada.

Hal lain yang tergolong unik dari Rawamangun adalah nama-nama jalannya yang sebagian besar menggunakan nama biota air: seperti Jalan Tawes, misalnya. ‘Jagoan’ kuliner yang biasanya saya rekomendasikan kepada teman-teman dari luar Jakarta saat berkunjung ke Rawamangun terletak di sini: Bakmi Joe-ker. Belum pernah saya mendapat tanggapan negatif dari teman-teman yang saya ajak ke sini. Mereka malah cenderung “nagih” untuk diajak kembali menikmati mie ayam maupun menu lain yang pernah mereka pesan.

Saya ingat betul pertama kali mencoba makan Bakmi Joe-ker tahun 2003 silam. Harga semangkuk bakmi yang saya pesan adalah Rp8500 perporsi. Tempatnya sederhana. Hanya ada dua buah meja panjang menempel pada dinding beserta kursinya. Tidak seperti sekarang, yang jauh lebih luas dan nyaman.
Selain Joe-ker, di Jalan Tawes juga terdapat mini market Berkah yang di area luar tokonya terdapat berbagai jenis makanan: baso Malang, siomay, juga jajanan yang sekarang ini tengah ramai diserbu pembeli: Bananugget.
Bergerak dari Jalan Tawes menuju terminal bus Rawamangun, kita akan melawati Jalan Tenggiri, lokasi Kebab Cassablanca. Awalnya mereka hanya menjual kebab dalam sebuah gerai sederhana di depan rumah tinggal, namun saat ini mereka telah melengkapi menu makanan dan minuman khas Timur Tengah-nya, serta menambahkan area makan yang cukup nyaman. Tak jauh dari terminal, kita akan menemukan kedai kecil yang menjual minuman khas Thailand, Lula Thai Tea, di sebelah kiri jalan yang berseberangan dengan Dapoer Kite—kedai makanan dan minuman yang biasanya ramai oleh anak-anak sekolah karena pilihan menu yang ringan dan terjangkau seperti aneka Indomie, roti bakar, kentang goreng, dan lainnya.
Dari arah terminal menuju Jalan Pemuda, kita akan melewati deretan warung tenda dengan pilihan makanan yang terbilang lengkap: mulai dari aneka olahan ayam dan bebek, sate, seafood, serta jajanan seperti cakwe medan, donat gula, dan pisang aroma. Jalan Paus seringkali menjadi tujuan para pekerja yang baru pulang untuk mencari makan malam.

Besarnya potensi kuliner Rawamangun disadari betul oleh para pemilik usaha makanan yang berbondong-bondong ingin meramaikan jalur kuliner di timur Jakarta ini. Beberapa nama besar dengan waralaba seperti PHD, Dominos Pizza, bahkan Starbucks, sudah berdiri tegak dan siap bersaing dengan para pemain lokal. Sebagai seseorang yang lama tinggal di daerah ini, saya menyambut positif karena hal ini malah semakin memperkaya pilihan kuliner yang ada.
Nah, bagi warga Jakarta yang kadang bingung hendak berwisata kuliner ke mana, cobalah menikmati jalur kuliner Jakarta di Rawamangun, khususnya pada malam hari!
Write for Us!
Kamu baru saja membaca artikel "Rawamangun : Jalur Kuliner di Timur Jakarta". Kamu punya cerita yang ingin dibagikan juga?
Tulis ceritamu di sini !
Baca juga :
Dari Zetta Media Partners
JOIN AS CREATOR


Your road, Your stories.
Only Better
Join the collective of fellow travel writers, photographers
Join For FreeTag & share your story
using #DearIWasHere and
send us your virtual post card here!
Silahkan login untuk memberi komentar