-
0
shares - Komen Yuk!
-
-
355 Views
Cerita-cerita pilihan teman-teman IWasHere Networks selama tahun 2017.
Sudah satu tahun lebih 27 hari akun Instagram @iwashere_id tayang di dunia daring. Sudah banyak kontribusi kisah perjalanan teman-teman dari seluruh penjuru dunia. Dari sekian ratus cerita yang sudah masuk ke redaksi kami, ternyata berikut adalah cerita pilihan kamu.
Larung Gar

Terinspirasi beberapa foto di daring, saya memutuskan untuk mengunjungi institut Budha yang suci dan unik ini. Perjalanan dari Chengdu menuju Larung Gar Buddist Academy menghabiskan waktu hampir 20 jam.
Didirikan pada 1980, kawasan yang terdiri dari setidaknya 5000 rumah merah ini memiliki tujuan sebagai tempat edukasi tentang 'Tibetan Buddhism' atau ajaran Buddha dari Tibet kepada dunia. Kawasan ini telah berkembang dari sekitar 10.000 siswa menjadi 40.000 siswa yang terdiri dari biarawan, biarawati, dan mereka yang ingin belajar tentang Tibetan Buddhism.
Salam,
@imwalkingaunt
Ketapang Kecil, Kalimantan Barat

Ada cerita sedih dibalik gerobak berisi bayi-bayi orangutan yang menggemaskan. Bayi-bayi orangutan ini ditemukan tanpa induk dan dijual secara ilegal sebagai binatang peliharaan. Menurut data IAR @international_animal_resque--organisasi yang berdedikasi untuk penyelamatan fauna--induk orangutan tidak pernah mau meninggalkan bayinya terutama selama tujuh tahun pertama, diperkirakan ibunya dibunuh atau mereka direbut paksa dari ibunya.
Gerobak ini digunakan sebagai transportasi bayi orangutan menuju sekolah, tempat mereka mendapat pelatihan dasar kemampuan bertahan hidup di alam yang seharusnya diajarkan ibunya. Tak hanya kemampuan bertahan hidup, tantangan yang kelak harus mereka hadapi adalah sebaran habitat hutan Indonesia yang semakin berkurang.
Sebuah cerita untuk memperingati hari orangutan sedunia, setiap 19 Agustus.
Salam,
Vanya Safitri - @asa.film
Wizarding World of Harry Potter, Universal Studios Osaka

Pada 1998, seorang teman bercerita soal 'Harry Potter and Philosopher's Stone.' Dia bilang bahwa saya akan menyukai dan sebaiknya membaca buku itu. Tertarik, saya pun pergi ke toko buku dan kecewa. Harga buku yang diceritakannya terlalu mahal untuk saya.
Karenanya, setiap hari saya pergi ke toko buku dan membaca satu bab. Setiap hari. Ketika selesai, uang yang saya miliki pun telah terkumpul. Itulah saat di mana saya mulai mengoleksi serial Harry Potter. Beberapa tahun kemudian, setelah 7 buku dan 8 film, saya berkesempatan melihat dan mengalami keajaiban Universal Studio Osaka. Saya terlalu gembira dan tak peduli seberapa panjang antreannya. Menyaksikan sihir dengan mata kepala sendiri adalah sebuah pengalaman yang harus dirasakan langsung oleh para #potterheads.
Salam,
@iwashere_id, Alexander Thian - @amrazing.
Wesminster Bridge, England

Saat saya berpikir bahwa traveling telah mengajarkan banyak hal, saya justru diliputi keraguan dan khawatir merusak suasana sewaktu menyaksikan mereka berciuman di depan saya. Saya terpukau, gagu, sekaligus tak punya nyali.
Maka, saya hirup napas dalam-dalam, menenangkan diri, dan berbicara sambil menatap ke mata mereka, “Maukah kalian berciuman lagi?” Mereka saling berpandangan, terkikik, lalu bertanya, “Kenapa?” Saya pun kembali mengumpul napas dan keberanian, lalu tersenyum menjawab, “Karena aku ingin memotret kalian ketika sedang berciuman dan menghadiahkannya kepada kalian.”
Mereka melakukannya dengan senang. Ternyata, sayalah yang dikuasai asumsi. Pikiran negatif dan keraguan menguasai saya. Saya tak berani bertanya karena khawatir dianggap cabul. Kenyataannya, mereka adalah pasangan yang sedang jatuh cinta dan tidak takut menunjukkannya. Traveling telah mengajarkan kepada saya satu hal lagi: ketika ragu, bertanyalah.
Salam,
Alexander Thian - @amrazing
Taman Nasional Komodo, NTT

Pantai Merah di Labuan Bajo saat ini sudah jauh kehilangan warnanya. Butiran koral merah yang dibawa ombak ke bibir pantai menciptakan warna kemerahan di pasir sudah jauh berkurang. Begitu pun dengan keadaan pantainya yang semakin curam. Jika kamu pernah datang ke Pantai Merah, Labuan Bajo, sebelum 2015, dan datang lagi pada saat ini, maka akan terasa sangat jelas perbedaannya. Semuanya terjadi karena prilaku para pengunjung yang mengambil pasirnya.
Satu botol pasir yang diambil dari pantai oleh beberapa orang setiap harinya, dan berlangsung selama bertahun-tahun telah menunjukkan akibatnya. “Dulu pantai merah itu pasirnya merah seperti di (pantai) Namo” kata seorang penduduk Kampung Komodo. Pantai Namo adalah salah satu pantai yang memiliki pasir bewarna kemerahan. Ketika mengunjunginya, saya benar-benar menemukan pasir berwarna merah, jauh lebih merah dari pasir di Pantai Merah yang biasa dikunjungi wisatawan itu. Alam berubah sangat cepat karena tangan-tangan manusia yang katanya sebagai penikmat keindahan.
Salam,
Guri Ridola - @langkahjauh
Santichaiprakarn Park, Bangkok

Tidak ada waktu yang lebih pas untuk melihat instalasi panda daripada waktu kunjungan saya ke Bangkok pada Januari 2016. Hari itu, mendadak saya diajak teman ke Taman Santichaiprakam untuk melihat 1600 panda yang terbuat dari bubur kertas, karya Paulo Grangeon. Sejak 2008, eksibisi ini telah keliling dunia sebagai kampanye WWF menginformasikan bahwa hanya tersisa 1600 panda liar di alam. Meskipun pada 2015 tercatat peningkatan menjadi sekitar 1800 ekor, kampanye ini tetap dijalankan untuk meningkatkan kesadaran konservasi panda, juga pada fauna dan lingkungan berkesinambungan.
Masing-masing panda unik dengan ukuran, ekspresi, dan posisi badan yang berbeda-beda. Serunya, pameran ini berbentuk 'flash-mob' sehingga hanya bisa dinikmati di satu lokasi selama 3 jam saja. Tidak diketahui kapan dan di mana pameran berikutnya akan diadakan. Yang berminat harus menunggu pengumuman pada media sosial penyelenggara.
Salam,
Gumilar Dewangga - @gumee81
Masjid Nabawi Madinah Al Munawaroh

Menurut saya, momen paling menarik untuk berkunjung ke Tanah Suci adalah pada saat bulan Ramadan, terutama pada 10 hari terakhir. Selepas sholat Ashar, di berbagai sudut masjid--di dalam maupun di pelatarannya, digelar plastik panjang sebagai sebagai alas jamaah berbuka puasa.
Hal yang paling luar biasa adalah banyaknya dermawan berlomba-lomba bersedekah untuk para jamaah berbuka puasa. Yang disedekahkan pun bermacam-macam, mulai dari berbagai jenis minuman, kurma, yogurt, roti, nasi, lauk-pauk, tisu, hingga sajadah. Di setiap sudut area masjid, tidak ada yang kekurangan. Semua saling berbagi meskipun tidak mengenal satu sama lain.
Salam,
Edziardo Edazmara - @edziardo

Ibu saya pernah bercerita bahwa naik haji adalah sebuah perkara hidup yang sulit pada zaman dahulu. Kakek dan nenek saya perlu waktu 3 bulan untuk bisa melakukan ibadah haji; satu bulan perjalanan berangkat dengan kapal laut, satu bulan ibadah, dan satu bulan perjalanan kembali ke Indonesia. Kata ibu saya, tak jarang umat Muslim meninggal selama perjalanan jauh tersebut.
Kini, naik haji jadi perkara yang lebih mudah dengan adanya berbagai maskapai yang melayani rute Jakarta ke Arab Saudi. Perjalanan pergi-pulang hanya memakan waktu sekitar 2-3 hari. Risiko kehilangan nyawa selama perjalanan berkurang drastis. Sistem transportasi mengubah cara kita beribadah. Tak hanya naik haji, umroh malah menjadi opsi liburan yang dapat dilakukan berulang kali. Namun, kemudahan ini masih saja menemui kesulitan karena ada saja yang menjadikannya ladang usaha tak bertanggung jawab.
Salam,
@iwashere_id
#MovieThatMovedYou - Marlina

Kritikus film menyebut 'Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak' bergenre satay western. Nama ini diberikan untuk film-film bergaya koboi dengan cita rasa Asia atau Timur. MSPDEB, selain memiliki plot koboi--tentang seseorang yang berusaha menjalankan keadilan dengan caranya sendiri, juga menyajikan setting lokasi yang bikin ia makin terasa koboi Indonesia; bebukitan Sumba yang tampak kering keemasan dan budaya-budaya lokal yang dimasukkan untuk memperkuat jalan cerita.
Penonton dihadapkan kepada cantik dan pedih; bertahan dan melawan pada saat bersamaan. Kubur batu yang dalam budaya Sumba tak bisa dilakukan sembarangan dan membutuhkan biaya besar membuat Marlina tak bisa segera memakamkan sang suami. Jasad suami dimumikan dan didudukkan di ruang tamu berselimut kain tenun Sumba. Di sisi lain, perjalanan Marlina ke kantor polisi membawa penonton tak hanya turut menjelajahi lanskap Sumba tetapi dibenturkan pula dengan realitas budaya. Novi yang dipaksa melahirkan oleh suami setelah ia dipukuli perompak untuk membuktikan ia tak selingkuh, menjadi penumpang dalam transportasi umum bersama Yohana, perempuan yang berhasil membujuk Marlina di dalam truk untuk menurunkan parang dari leher pengemudi agar perjalanannya mengantarkan belis (mahar) berupa kuda tak terhambat. Ia khawatir kemenakannya tak dapat istri bila belis belum diterima.
MSPDEB berhasil menjadikan Sumba bukan hanya setting tempat seperti kebanyakan film Indonesia yang genit memilih lokasi cantik, melainkan bintang yang juga menggulirkan cerita.
Kami berterima kasih banyak untuk semua kepercayaan yang diberikan selama setahun terakhir dan kami harap ke depan, teman-teman masih mau berbagi cerita bersama kami. Akan ada kisah apakah tahun 2018?
Jangan lupa untuk follow akun Instagram @iwashere_id dan tag kami kisah perjalananmu. Untuk lebih banyak inspirasi lagi, unduh aplikasi kami IWasHere di PlayStore.
Write for Us!
Kamu baru saja membaca artikel "'Best Nine' Instagram @iwashere_id 2017". Kamu punya cerita yang ingin dibagikan juga?
Tulis ceritamu di sini !
Baca juga :
Dari Zetta Media Partners
JOIN AS CREATOR


Your road, Your stories.
Only Better
Join the collective of fellow travel writers, photographers
Join For FreeTag & share your story
using #DearIWasHere and
send us your virtual post card here!
Silahkan login untuk memberi komentar